Mobil listrik adalah suatu jenis kendaraan yang menggunakan motor listrik sebagai metode geraknya, disertai dengan dukungan baterai yang dapat diisi ulang. Pada masa kini, mobil listrik semakin populer dan mulai dianggap sebagai kendaraan alternatif yang ramah lingkungan dan layak untuk digunakan. Prototipe mobil listrik pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012 dan disambut hangat pada Pameran KTT APEC di Bali tahun 2013. Sejak saat itu, popularitas mobil listrik semakin meningkat, ditambah dengan adanya kebijakan Roadmap Kendaraan Listrik 2021-2025 oleh Pemerintah, yang membuka jalan lebar bagi peningkatan produktivitas mobil listrik di masa depan.
Namun, perkembangan mobil listrik di Indonesia tidak berjalan tanpa permasalahan dan tantangan. Dengan kedatangan mobil listrik dan peningkatan produksinya, munculah berbagai perdebatan mengenai dampak lingkungannya. Salah satu pertanyaan utama yang sering muncul adalah: Apakah benar bahwa mobil listrik memang dapat mengurangi polusi udara secara signifikan? Meskipun mobil listrik memang tidak menghasilkan emisi, tetapi produksi baterai, sumber energi untuk pengisian daya dan serta sistem daur ulangnya masih menjadi pertanyaan apakah mereka hijau terhadap lingkungan.
Juru Kampanye dan Urban WALHI Nasional, Abdul Ghofar, seperti dikutip oleh BBC Indonesia, menyampaikan bahwa mobil listrik merupakan solusi yang “nyambung-nggak nyambung.” Penyebab hal tersebut adalah fakta yang menyatakan bahwa sebagian besar sumber energi listrik untuk kendaraan listrik di Indonesia masih berasal dari pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara, salah satu bahan bakar yang paling kotor untuk dibakar. PLTU berbahan bakar batu bara merupakan kontributor utama polusi udara. Ia juga menyoroti kebijakan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, yang saat itu dipimpin oleh Pj. Gubenur Heru Budi Hartono, dalam mewajibkan pejabat eselon IV menggunakan mobil listrik. Menurut Ghofar, kebijakan tersebut lebih merupakan bentuk amplifikasi terhadap keinginan pemerintah pusat—khususnya Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi—yang tengah gencar mendorong elektrifikasi kendaraan melalui program subsidi pembelian mobil listrik.
Juru Bicara Bidang Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu, juga menyampaikan bahwa ajakan untuk beralih ke kendaraan listrik itu merupakan “solusi palsu” jika tidak diiringi dengan transisi sumber energi yang digunakan untuk pengisian daya. Menurutnya, peralihan ke kendaraa listrik tidak akan efektif mengurangi emisi dan polusi apabila energi listrik yang digunakan masih berasal dari sumber yang mencemari lingkungan. Data dari WALHI nasional menunjukan bahwa sekitar 85% sumber energi di Indonesia masih berasal dari bahan bakar fosil, dengan lebih dari 60% diantaranya merupakan PLTU batu bara, sementara sisanya berasal dari PLTU jenis lain.
Saat ini, penggunakan mobil listrik belum bisa dikatakan dapat mengurangi polusi udara secara signifikan. Sebaliknya, jika produksinya dilakukan dalam skala masif dan bahkan diwajibkan oleh pemerintah, produksi tersebut akan menambah beban terhadap lingkungan. Peningkatan jumlah mobil listrik akan diiringi oleh peningkatan konsumsi listrik, yang pada akhirnya juga meningkatkan permintaan terhadap nikel sebagai bahan utama baterai. Masalahnya, proses penambangan dan pengolahan nikel mennghasilkan emisi yang cukup besar dan berdampak berat. Hal ini dapat dilihat dari kerusakan lingkungan yang telah terjadi di beberapa wilayah penghasil nikel di Indonesia, seperti Pulau Obi di Maluku Utara, Morowali di Sulawesi Tengah, dan Konawe di Sulawesi Tenggara.
Alih-alih mendorong penggunaan kendaraan listrik yang efektivitasnya terhadap lingkungan masih dipertanyakan, pemerintah sebaiknya lebih memprioritaskan pembenahan sistem transportasi umum yang disertai dengan elektrifikasi armadanya. Misalnya, dengan memperbanyakan dan meningkatkan kualitas layanan transportasi umum seperti TransJakarta atau moda serupa di wilayah lain, sehingga masyarakat terdorong untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Langkah ini dinilai lebih konkret dan berdampak nyata dalam mengurangi emisi serta kemacetan, dibandingkan produksi dan pemasaran yang tidak hanya mahal, tetapi juga belum tentu benar-benar ramah lingkungan, dan akan memperburuki kemacetan yang sudah cukup buruk di Jakarta.
Bagi para penggemar judi slot online situs togel terlengkap yang ingin mendaftar dan bermain di situs judi slot online ceri188, sebaiknya pahami bahwa untuk bermain slot resmi bandar togel terlengkap tidak memerlukan banyak uang karena memiliki mekanisme deposit ceri188 yang murah.Anda berpeluang menghasilkan jutaan rupiah dengan modal sederhana, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam sehari link togel terlengkap. Ini adalah layanan terbaik yang tidak dapat dirasakan di situs ceri188 lain, sehingga membuat anggota ids388 merasa nyaman dari awal hingga akhir setiap permainan situs togel resmi.